REPUBLIK TURKI PASCA KEMAL ATATURK
Oleh Devia Adelita
A. PENGANTAR
Perubahan yang terjadi di Turki di awal tahun 1900-an, adalah salah
satu perubahan yang sangat mengejutkan di sepanjang sejarah budaya dan sosial
dunia Islam. Dalam waktu yang singkat, Kerajaan Utsmani yang berumur enam abad
ini (1299-1923 M) jatuh tersungkur dan berganti menjadi sebuah negara sekuler
yang menentang ajaran Islam, padahal sebelumnya Turki menjadi benteng umat
Islam yang sangat diandalkan. Sekulerisasi di Turki tidak hanya terjadi dalam
struktur pemerintahan, akan tetapi juga memasuki ranah ritual ibadah
sehari-hari, seperti adzan dan shalat harus dengan bahasa Turki bukan bahasa
Arab. Apa yang penyebab terjadinya perubahan yang radikal di tubuh pemerintahan
dan masyarakat Turki ini? Jawabnya ada pada seorang yang bernama Mustafa
Kemal, atau yang lebih dikenal dengan Atatürk. Pada masa pemerintahannya
1920-an – 1930-an M, Turki yang modern lahir, dan Islam hanya sebagai penumpang
yang duduk di bagian belakang bus perubahan itu.[1]
Pada tanggal 29 Oktober 1923, Republik Turki diproklamasikan
setelah kesultanan dihapuskan pada tanggal 1 November 1922. Presiden pertama
yang dipilih adalah Mustafa Kemal Ataturk, pendiri Turki Modern (1881-1938).
Turki berubah menjadi negara sekuler dengan dihapuskannya ketentuan Islam
sebagai agama resmi negara” dalam undang-undang yang berlaku. Walaupun
demikian, umat Islam tetap merupakan mayoritas dan bebas melakukan ajaran
agamanya serta berhasil memberikan kemajuan bagi negaranya.[2]
B.
REPUBLIK
TURKI PASCA KEMAL ATATURK
Gerakan sekularisasi Turki oleh rezim Mustafa Kemal berakhir
seiring dengan wafatnya Mustafa Kemal pada tahun 1938. Sungguhpun demikian,
sepeninggal Mustafa Kemal Ataturk, posisi presiden Turki digantikan oleh Ismet
Inonu, seorang kolega yang sangat setia kepadanya. Dengan demikian, proses
sekukarisasi terus berjalan di Turki. Hanya saja, pergantian tampuk pimpinan
dalam rezim pemerintahan ini memberikan peluang bagi konsepsi sistem politik
baru bagi negara Turki. Konsepsi politik baru ini terjadi setelah Perang Dunia
II, khususnya pada tahun 1946.[3] [4]
C. KONSTITUSI 1961
Setelah wafatnya Mustafa Kemal pada tahun 1938, sebagai penggantinya
Ismet Inonu dengan perdana menterinya yaitu Mahmut Celal Bayar dari CHP
(Cumhuriyet Halk Partisi/ Partai Rakyat Republik), kemudian melanjutkan rezim
Kemal yang sudah berdiri. Ia membuka jalan baru bagi sebuah sistem politik di
Republik Turki. Perkembangan ekonomi yang ada melahirkan beberapa kelompok baru
antara lain pengusaha, tuan tanah, dan juga generasi intelektual baru. Demikian
halnya sistem perundingan Turki setelah perang Dunia II yang “dikendorkan”
pengawasannya terhadap kegiatan perdagangan dan meningkatkan harapan untuk
berpartisipasi di dalam pemerintahan. Namun pada akhirnya terjadi inflasi yang
menyebabkan kekacauan pada pemerintahan.[6]
Selanjutnya tentara mengambil alih kekuasaan. Keadaan itu menyebabkan jatuhnya
pemerintah Menderes. Pemerintah sementara dibentuk, dengan Gursel sebagai
kepala Negara, Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan; dua jenderal dan 15
sipil duduk dalam kabinet.[7]
Pada tahun 1961 telah disahkan konstitusi baru. Salah
satu inovasi besar dari konstitusi itu adalah untuk memberikan bentuk Grand
Nasional Assembly sebagai sebuah pembuat undang-undang. Pemilihan anggota
National Assembly, majlis rendah (450 anggota), dilaksanakan setiap empat
tahun. Presiden dipilih oleh dua majlis dari anggota-anggota yang berumur lebih
dari 40 tahun dan memiliki pendidikan tinggi. Presiden menjabat untuk tujuh
tahun, ia menunjuk Perdana Menteri dari kalangan anggota dua majlis.
Menteri-menteri secara bersama-sama bertanggungjawab melaksanakan pemerintahan.[8]
Tahun 1961 Turki memberlakukan konstitusi baru untuk
pertama kali Turki mengadakan pemilihan umum yang bebas. Sekalipun tidak
berhasil mendapat suara mayoritas, Partai Republik berhasil memenangkan
pemilihan ini. Tahun 63 Yunani mengklaim Siprus sebagai wilayahnya. Akibatnya
timbul perselisihan dengan Turki. Perang dapat dihindari setelah PBB turun
tangan. Namun, setahun kemudian Yunani mengirimkan tentaranya ke Siprus dan
mendirikan pemerintahan sendiri, sehingga menyebabkan pertempuran dengan
tentara Turki. Tahun 1978 embargo ini dicabut. Menjelang tahun 1980 timbul lagi
kerusuhan politik di dalam negeri yang menyebabkan kalangan militer mengambil
alih lagi kekuatan politik. Konstitusi baru diberlakukan lagi tahun 1982.
Setahun kemudian Turki mengadakan pemilu yang akhirnya dimenangkan oleh Partai Mother Land.[9]
D. HUBUNGAN INTERNASIONAL
Pada perjanjian Lausanne, 1923, Turki
diakui berdaulat penuh. Pada bulan Oktober 1939 Turki menandatangani Perjanjian
Jaminan trilateral dengan Ingris dan Perancis, tetapi pada tahun 1941, ia
menandatangani pakta persahabatan sepuluh tahun dengan jerman. Pada bulan Maret
1945 Uni Soviet membatalkan perjanjian Persahabatan Turco-Soviet, yang
ditandatangani pada tahun 1921 dan habis pada November 1945. Uni Soviet dan
Bulgaria memprotes pada tahun 1951 ketika Turki bergabung dengan NATO. Pada
bulan Maret 1947 Presiden Truman mengumumkan bahwa US akan memberikan bantuan
militer kepada Turki dan Yunani. Dari situ seterusnya hubungan hubungan Turki
dengan US dan juga dengan Eropa semakin dekat.[10] Pada
tahun 1949, Turki dimasukkan sebagai salah satu anggota pendiri Majelis Eropa.
Pada 18 Februari 1952 Turki menjadi anggota
penuh NATO( Pakta Pertahanan Atlantik Utara). Turki akhirnya mendapat jaminan
yang jelas bahwa Kekuatan Barat akan bersedia perang untuk mempertahankan
perbatasannya dan ia mempunyai kekuasaan tambahan karena diakui sebagai anggota
keluarga Negara-negara barat.
E. PENDIDIKAN DAN AGAMA
1. Pendidikan
Sampai dengan tahun 1924 pendidikan modern,
diluar beberapa sekolah militer, hampir terbatas pada masyarakat minoritas
non-muslim, bagi masyarakat muslim, pendidikan berarti pendidikan agama. Pengenalan
huruf Latin pada tahun 1928 sangat melapangkan jalan bagi meningkatnya melek
huruf dan juga mengalihkan perhatian dari budaya Islam ke Barat.
Istanbul telah lama menjadi pusat
pendidikan. Disana telah ada Universitas sejak tahun 1865, tetapi dalam bentuk
yang sekarang ini baru dimulai pada tahun 1932. Ia juga memiliki universitas
teknik.[11]
2. Agama
Turki tidak memiliki agama resmi dan
Konstitusi menjamin kebebasan beribadah. Administrasi wakaf berada ditangan
Direktur Jenderal Wakaf, dan pendidikan agama ditangani oleh Kementrian
Pendidikan. Sekularisasi yang dilakukan Kemal Ataturk mempengaruhi kebijakan
pemerintah untuk meminimalkan peran agama, tetapi tuntutan rakyat terhadap
fasilitas agama masih tetap kuat.[12]
F. KESIMPULAN
Pasca periode
Mustafa Kemal Ataturk militer Turki mengambil peran sebagai penjaga ideologi
Kemalisme. Ideologi yang dicetuskan oleh Msutafa Kemal Ataturk ini dianggap
sebagai prinsip negara Turki.
Republik Turki
pasca Mustafa Kemal, ternyata menumbuhkan dinamika baru dalam aspek politik.
Ismet Inonu, yang juga sebagai penerus Kemal, melakukan perubahan-perubahan
luar biasa di tahun 1945, di antaranya penganjuran terhadap pembentukan
partai-partai, segera setelah terbentuk, Turki pun memasuki periode politik
partai yang saling bersaing/kompetitif. Pada tahun 1960 sampai dengan tahun
1980, keadaan politik bergerak dengan dinamis, setelah diberlakukannya
konstitusi yang lebih liberal di tahun 1961, di mana munculnya sebuah kebijakan
yang diizinkannya pergerakan dan partai politik. periode republik Turki pasca
rezim Mustafa Kemal adalah fase sistem politik multi partai, fase berkembangnya
diferensiasi sosial, fase perubahan ekonomi yang pesat, dan fase berkecamuknya
konflik ideologi. Periode ini berlangsung dari tahun 1950-an hingga saat ini.
DAFTAR PUSTAKA
Syafiq A.
Mughni. Sejarah Kebudayaan Islam Di Kawasan Turki. (Jakarta:Logos,
1997). Hal 151.
Mohammad Raivendra, Skripsi, Pengaruh Adalet Partisi Terhadap
Stabilitas Politik Republik Turki, Jakarta, UIN Syarif Hidayatullah, 2011.
http://love-islam-13.blogspot.com/2013/01/turki-modern.html
http://allfreedownloadable-info.blogspot.com/2011/01/mustafa-kemal-attaturk.html http://pendidikan4sejarah.blogspot.com/2011/06/republik-turki.html
[2] http://love-islam-13.blogspot.com/2013/01/turki-modern.html,
(diakses pada tanggal 15 Mei 2014)
[3] http://allfreedownloadable-info.blogspot.com/2011/01/mustafa-kemal-attaturk.html (diakses
pada tanggal 15 Mei 2014)
[4] http://pendidikan4sejarah.blogspot.com/2011/06/republik-turki.html, (diakses
pada tanggal 15 Mei 2014)
[6] Mohammad
Raivendra, Skripsi, Pengaruh Adalet Partisi Terhadap Stabilitas Politik
Republik Turki, Jakarta, UIN Syarif Hidayatullah, 2011. Hal 5-6. (diakses
pada tanggal 15 Mei 2014)
[7] Syafiq A. Mughni. Sejarah Kebudayaan
Islam....... Hal. 152.
[9] http://rz-maubelajar.blogspot.com/2011/04/kebangkitan-bangsa-turki.html (diakses pada tanggal 15 Mei 2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar